Kerdus Blogger Memberikan Sensasi Baru Dalam Dunia Berita Dan Pengetahuan Untuk Umum

Thursday, May 31, 2018

Hobi Naik Gunung Ternyata Rawan Penyakit Jantung, Kok Bisa Sih?

Hobi Naik Gunung Ternyata Rawan Penyakit Jantung, Kok Bisa Sih?

kerang blogger


Kerdus Blogger - Anda atau teman Anda hobi naik gunung? Hati-hati loh ternyata hobi ini bisa mendatangkan penyakit berbahaya. Studi baru menyebutkan para pendaki gunung mudah mengalami penurunan fungsi jantung yang berbahaya.

Naik gunung memang menyenangkan, tapi tidak semua mampu menaklukkannya. Apalagi bagi seseorang dengan riwayat penyakit kardiovaskular. Karena diketahui, pendaki gunung rentan mengalami penurunan fungsi jantung, dipengaruhi oleh pasokan darah.

Baca Juga :  16 Tempat Wisata Di Vietnam Yang Wajib Di Kunjungi

Tim peneliti dari The Physiological Society pun mencari tahu alasan di balik penurunan fungsi jantung pada orang-orang yang beraktivitas di dataran tinggi. Salah satunya bagi pendaki gunung yang sering menghabiskan waktunya untuk menanjak sampai puncak. Demikian dilansir Thehealthsite, Kamis (31/5/2018).

Seseorang yang berada di ketinggian, pasokan darah yang dipompa jantung ke seluruh tubuh di setiap detakan dapat berkurang. Selama bertahun-tahun, beberapa teori menjelaskan pengurangan jumlah darah dipasok ke jantung. Studi ini dilakukan oleh para ilmuwan yang terlibat di puncak pertama Gunung Everest di tahun 1950-an.

Padahal, untuk menaklukan puncak gunung, seseorang harus berada dalam kondisi yang prima. Terlebih saat mendaki gunung yang tingginya di atas 3.000 mdpl.

Pastinya, saat mendaki Anda akan merasa kurang oksigen dan mengalami peningkatan tekanan udara di paru-paru. Sistem aliran darah juga jadi tidak lancar, sehingga membuat fungsi jantung terhambat.

Penelitian ini melibatkan pengumpulan data dari tes pembuluh darah jantung dan pulmonal beradaptasi dengan kehidupan dengan oksigen yang lebih sedikit. Penelitian ini dilakukan selama dua minggu, di sebuah fasilitas penelitian terpencil bernama The Barcroft Laboratory di White Mountain, California.

Penting untuk dicatat, bahwa ukuran sampel penelitian ini kecil, efek dari mekanisme ini hanya dibandingkan pada individu keturunan Eropa. Selanjutnya, ekokardiografi digunakan untuk menilai fungsi vaskular jantung dan paru yang tidak invasif.

Selain itu, bagi orang yang bermukim di wilayah dataran tinggi bisa juga membuat Anda rentan kena depresi. Mungkin ada rasa bosan yang melanda saat berlama-lama bermukim di daerah dataran tinggi.
Share:

0 comments:

Post a Comment

Copyright © Kerdus Blogger | Powered by Blogger Design by Kontes SEO | Blogger Theme by MarioQQ SEO